Apa itu Kekeruhan?
Kekeruhan ialah standar yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur kondisi air baku dalam satuan skala NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau JTU (jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit), kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi kualitas air itu sendiri.
Kekeruhan disebabkan adanya kandungan Total Suspended Solid baik yang bersifat organik maupun anorganik. Zat organik berasal dari lapukan tanaman dan hewan, sedangkan zat anorganik biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung perkembangannya. Kekeruhan dalam air minum tidak boleh lebih dari 5 NTU. Penurunan kekeruhan ini sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi estetika yang kurang baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sukar, hal ini disebabkan karena penyerapan beberapa koloid dapat melindngi organisme dari desinfektan.
Metode Pengukuran Kekeruhan
Ada beberapa metode pengukuran yang dipakai untuk mengetahui tingkat kekeruhan yaitu:
1.Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan medium yang keruh.
2.Pengukuran intensitas cahaya yang diteruskan oleh suatu cairan yang keruh.
3.Pengukuran dari intensitas cahaya yang dihamburkan secara tegak lurus terhadap lintasan cahaya.
Metode ke satu ialah metode yang dipakai oleh Jackson pada abad ke-19 dengan rancangannya berupa Jackson Candle Turbidimeter, yang menggunakan lilin sebagai sumber cahaya dan gelas ukur yang mempunyai skala pembacaan yang menunjukkan sampai dimana cahaya lilin tersebut sudah tidak kelihatan lagi. Satuan pengukuran yang dipakai pada metode ini dinyatakan dalam Jackson Turbidity Unit (JTU). Metode ini sekarang tidak dipakai lagi karena ada beberapa kekurangan antara lain yaitu cairan standar yang sulit didapat dan pembacaan yang masih mengandalkan ketelitian dan kejelian penglihatan yang sering berbeda untuk tiap orang.
Medode kedua, metode nephelometri dan satuan pengukurannya dinyatakan dalam Formazin Turbidity Unit (FTU) atau Nephelometri Turbidity Unit (NTU). Dan pada perancangan ini dipakai metode Nephelometri tersebut (Moecthar, 1989).
Semakin tinggi intensitas cahaya dihamburkan maka semakin tinggi pula kekeruhannya. Sebagai standar kekeruhan dipergunakan suspence polimer formazin. Standar utama formasin suspense (Gambar 2.2) (Lenore S dkk, 1998)
Semakin tinggi intensitas cahaya dihamburkan maka semakin tinggi pula kekeruhannya. Sebagai standar kekeruhan dipergunakan suspence polimer formazin. Standar utama formasin suspense (Gambar 2.2) (Lenore S dkk, 1998)
Alat Ukur Kekeruhan
Alat ukur saintifik untuk mengukur kekeruhan dinamakan turbidity meter
dengan spesifikasi Turbidity Meter HI 93703 sebagai berikut:
Rentang | 0.00 to 50.00 FTU; 50 to 1000 FTU |
Resolusi | 0.01 FTU (0.00 to 50.00 FTU); 1 FTU (50 to 1000 FTU) |
Akurasi | ±0.5 FTU or ±5% of reading (whichever is greater) |
Kalibrasi | 3 points (0 FTU, 10 FTU and 500 FTU) |
Sumber cahaya | infrared LED |
Usia cahaya | usia instrument |
Deteksi cahaya | Silicon Photocell |
Battery Type / Life | 4 x 1.5V AA / mendekati 60 jam penggunaan terus menerus atau 900 pengukuran |
Environment | 0 to 50°C (32 to 122°F); RH max 95% non-condensing |
Dimensi | 220 x 82 x 66 mm (8.7 x 3.2 x 2.6") |
Berat | 510 g (1.1 lb.) |